Jumat, 08 Mei 2015

SAJAK TERDAHULU



SAJAK TERDAHULU

Lembaran kertas kosong punah
Disertai lambang kejora dari tanah
Luka dan pemberontakan
Atau kisah romantis
Bagai kumbang bercumbu dengan ibu
Terlampau kisah ini
Jika sejak dahulu tidak ada kata
Dengan ganjaran galaksi
Merah, biru, kuning, itu sama
Hanya warna ; sesal tiada punah
Sebab gemuruh pantai tiada sepi
Menjulang bagai cerita tragis
Yang dibuat dalam api
Dalam sedih
Dalam kepunahan
Dalam penderitaan;“dalam”
Bukan kaum-kaum borjuis
Tidak ada pesan selain tadi
Luka, perih, sedih-
bagai bulan terpanggang di arah angin
sebab, satu persatu kaca terbuka
bayangan pergi ke-
simbol tulisan
hanya telah hilang,
sampai tidak ada bekas
yang mengerti akannya lagi
bulan, jatuh ke masing-masingepiskop
sejarah yang akan datang
memulai gugusan pasir
jalan, dan selembar kertas
tentang kehidupan
bukanlah tradisi merah
atau tarian bermuka dua
hanya selembar kertas dengan daun
dengan bunga, dan cinta
hanya semua jika
tetap hal-hal dimana kertas itu-
mulai kusam, terlupakan, sendiri-
seperti manusia yang terdampar
oleh waktu dan jarum jam
selembar kertas, tinta hitam
dan sebuah latar kayu dari atap
mulai roboh pada sejarah
pada kenangan, pada hal-hal dimana-
kita merasa sepi, dan sendiri.


0 komentar:

Posting Komentar