Sabtu, 02 Mei 2015

MARX & ENGGELS



MARX & ENGGELS

Abad ke-20 adalah perang Imprialisme, Kapitalisme, dan Kolonialisme. Perang mengajak pertumpahan saudara sebagai penolakan, dan hasilnya merupakan ke-tidakadilan pada semua manusia khususnya adalah kaum-kaum yang tidak mengerti optimalisasi “modern”. Tokoh yang menemukan permasalahan itu “Marx” dan “Enggels”, mereka merupakan kajian dalam bidang sosial yang utuh.

Semenjak “Marx”” dan “Enggels” datang untuk mereduksi hal itu, permasalahan semakin beranjak pada bidang-bidang lainnya. Modernitas, kaum industri dan revolusi “Eropa” semua adalah bentuk budaya “Modern” yang di-implisitkan pada ranah ke-sosialan. Marx dan Enggels datang untuk mencemarkan budaya “Modern” itu, bagaimana mereka mencetuskan sebuah Ideologi tentang “Pembebasan” yang hadirnya di-produksi dalam magnum opus “Das capital” yang sampai beredar dalam tiga edisi. Pada kesempatan itu, Marx merencanakan sebuah Ideologi baru yang telah di-setujui oleh kehendak batinnya, adalah “Pemberontakan”.

Tercapainya sebuah produksi moral dan industri se-akan mengajak berbagai pola pikir itu untuk “berfikir” keadaan ini terlihat ketika awal abad ke-20, banyak bidang-bidang yang meng-amini sebuah produksi untuk di-sejajarkan ke-bidang lainnya. Tidak akan “Marx” dan “Enggels” menganggap ini semua adalah hal “biasa”, agar itu semua ada, maka “pembebasan” menuntut untuk hadir. Das capital adalah “sorga” adalah “pemberontakan yang hadir untuk “Marx” dan “Enggels”. Sebuah paradigma mengerucutkan struktur “Borjouis”, hal apakah yang akan terjadi ketika tidak ada “pembebasan” serta “Revolusi” dunia, adalah “kemandulan berfikir”.

Marx dan Enggels merupakan pemikir yang tidak pernah mereduksi keadaan yang biasa. Mereka adalah “kebebasan”, sedangkan keadaan dimana “kebebasan” itu diwujudkan dalam tingkatan kritis, sebuah dinamika dalam berfikirnya. Marx akan hadir untuk sejuta permasalahan modernitas ini, Enggels menciptakan “mimpi” itu untuk ditolak dalam budaya “kapitalisme”. Mereka berdua akan hadir selanjutnya, semua cara berfikir mereka merupakan dinamika “budaya modern” yang akan terus dipakai sampai Dunia ini tidak bertolak lagi. Akan hadir “Marx” dan “Enggels” baru untuk meng-kritisi hal-hal modern.

Sejak abad ke-20 ini, terkadang semua mempunyai mimpi, modernitas mengajak dinamika struktur tersebut, masa-masa ke-gelapan awal abad ke—15, di-Eropa merupakan revolusi radikal dalam keadaan tidak sadar. Kita berhak memunculkan budaya-budaya radikal yang sangat imaji, sebuah tolak ukur “genetik” yang akan merumuskan “Hipotesis” itu pada langkah selanjutnya. Dimana modernitas, maka aliran atau ideologi “Marxis” akan melawan. Kapitalisme, Impirialisme, dan kolonialisme sedang mengajak kita ber-perang dengan sengaja.

Kesadaran itu tidak melewati batas-batas “rendah”, keadaan dimana “Marx” dan “Enggels” hadir pada masa itu. Sedang kita secara “sadar” melewatkan pola berfikir mereka, dinamika budaya yang “rancu” mengkontruksi se-masanya untuk hadir dalam “pemberontakan” secara “Ideal” akan hadir suatu saat. “Marx” dan “Enggels” sedang bermimpi dalam mimpinya, dampak modernitas akan terus “ada” sebagian merupakan tindakan minim dimana manusia hadir sebagai tokoh utama. Sebagainya, tidak pernah ber-filsafat dalam “pikiran” Marx dan Enggels tidak mungkin “Men-dustakan” semua umat manusia hanya untuk kepentingan sendiri. Sejak tidak ada “kenyataan” maka, bidang-bidang yang dianggap “Menakutkan” bagi Marx dan Enggels adalah “mustahil”.

“Marx” dan “Enggels” tidak merencakan dinamika moral produksi kita, sedangkan pola-pola yang ada selalu merencanakan dinamika itu. Bagaimana mereka me-ngajak “kritis” dan tidak ada stuktur untuk selanjutnya. “Marx” dan “Enggel” hanyalah manusia yang sudah melewati “imajinasi” dan perubahan modernitas, se-akan melewatkan itu semua. Tindakan, moralitas, produksi, dan Budaya merupakan bidang yang akan terus ada selama manusia terus ada, “Marx” dan “Enggels” sudah tiba pada kursi tua, untuk tidur selamanya.
Bangkit Prayogo, 24-04-2015__Majalah Indeks, edisi-1. 












1 komentar:

Unknown mengatakan...

lanjutkan,

Posting Komentar