Minggu, 03 Mei 2015

PADA MALAM

ruangan itu kosong, beberapa lantai terlihat sudah menguning dengan hiasan parabotan yang unik. disekitar ruangan itu ada burung-burung sedang bercengkrama bersama pohon. sebuah lukisan dan atap yang juga sudah akan roboh. aku tidak mengetahui kenapa setiap perjalananku selalu saja mengungkapkan makna, kusesali itu sebuah kelam bagiku. atau aku tidak ingin memungkiri jika pada keadaan seperti ini hanya aku yang tau keadaanku.

kuteruskan berjalan, menyusurui setiap petak kotak lantai dibawah ini, hanya sepasang kecoa yang sedang mencari makan, dan ribuan nyamuk yang terkadang mngadopsikan kulitku ke-dalam sebuah sengsara. aku baru saja, terlihat ketakutan, sebuah komputer terlihat sayu, dengan selebaran kertas kusuh terkena cat air, aku anggap itu adalah kebiasaaan si pemilik rumah yang suka mengadopsikan suasananya ke-dalam memori komputer tersebut. kudekati perlahan, sambil tetap saja melirik pada jendela di sebelah kananku ini. aku tidak ingin sesuatu terjadi padaku, dan aku duduk.

mataku mencoba menghidupkannya, mencari kelemahan dan pasword yang ternyata sudah dibuat oleh si pemilik rumah ini. aku anggap diriku seperti seorang maling, tapi apa buat keadaan mencoba buat diriku untuk menjelajahi waktu yang berhenti. aku buka dan buka tiap program dengan harapan ada sesuatu yang membuatku terkejut.

bersambung.....................

0 komentar:

Posting Komentar