LENYAPNYA PAGI DAN GERIMIS HUJAN
Hujan
menciumku dengan aroma kosmetik tubuhmu resapan halus kulitmu juga berkelana
bunga Garcia yang gugur saat hujan semi tiba, kulihat juga ujung jendela,
bagaimana tetesan hujan dan embun menyetubuhi dengan obat tidur dan segelas jus
tomat yang segar. Lalu pagi ini kau tiba dengan kereta kuda, melewati awan-awan
dan matahari yang malu. Kuingat saat aku mulai
berkemas, kau melangkah dengan sungai yang jernih, mencabuti rerumputan yang
hijau dan kini tiba saat hujan berhenti membasahi kilau dahimu. Dan kau pergi
ke nirwana, berdoa agar gerimis ini melukai hati yang redup, dan sedang
bercumbu mesra diatas daun talas, kau mengerti jika langit itu tidak berhenti
hanya di kota piazenza, kini aku diam melangkah dibelakangmu untuk menghayal
pagi yang tertimbun embun basah dari kuncup cerita.
Bangkit Prayogo
0 komentar:
Posting Komentar