Bunga itu akhirnya pupus menerima jarak,
pelukan dan kesakitan. bagaimanapun aku akhirnya menerima tawa
dan selembar tangis bernama sangsi.
Pernahkah kalian melihat awan terbelah?
membentang dari jarak dan mimpi yang membusur itu?
atau dengan langit yang mulai malu akan keadaan.
Dimanakah rumahmu itu
sebab aku ingin mengajakmu berdialog dengan Tuhan
dengan hal-hal yang ingin kupandang lebih melebihi langit itu.
atau gejala-gejala otentik yang dahulu kau sebut impian
dengan kode-kode 666 dan rumus akar kuadrat
aku menjawabnya dengan lugu sekali lagi.
impian dan hal-hal yang kuinginkan telah kau dapati
melebihi ruap lukisan dalam tanah
dan api dengan pelukan.
kertas itulah yang kumaksud
putih polos dan berlubang
Bangkit Prayogo
0 komentar:
Posting Komentar