Rabu, 29 April 2015
Ketika Malam
Sampai kapan aku lelahkan tidur. pada setiap detik yang tak-pernah berlalu, sedangkan surutnya mataku telah mencerminkan kehidupan. dari yang luka, tangis, dan kesedihan. ku-anggap sebuah simponi ketika itu ada untukku. dan tak-ada kesedihan yang sunyi, hanya pada ironi serta kesepian.
Diposting oleh
Unknown
di
12.00
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
puisi
malam
sampai kapan aku akan mengenal diriku sendiri. seperti suara malam, getaran burung dan perginya liansiniatias dalam karangnya. butuh waktu dalam perjalanan panjang setelahnya akau pergi.
Diposting oleh
Unknown
di
11.04
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
esai